Yayasan Konservasi Alam Nusantara adalah sebuah organisasi nirlaba berbasis keilmuan yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2014. Memiliki misi melindungi daratan dan perairan yang menjadi tumpuan semua kehidupan, kami memberikan solusi inovatif untuk menciptakan harmoni antara manusia dan alam melalui alam yang efektif. pengelolaan sumber daya, mengutamakan pendekatan non-konfrontatif, dan membangun jaringan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk Indonesia yang berkelanjutan.
Program
(NCS) – perlindungan hutan, perbaikan manajemen hutan dan restorasi ekosistem – berawal dari studi yang dilakukan oleh
dan peneliti lainnya pada tingkat global (Griscom et al. 2017)
dan wilayah pantropis (Griscom et al. 2020)
. Hasil kajian ini menyebutkan bahwa 20 strategi/
NCS dapat menyumbang lebih dari sepertiga dari target penurunan emisi global di bawah 2°C seperti yang tertuang dalam Paris Agreement di tahun 2030. Tingginya potensi NCS terutama di wilayah tropis juga dilaporkan oleh Griscom et.al (2020), dimana Indonesia bersama tiga negara tropis lainnya (Brazil, Kongo dan India) dapat menyumbang lebih dari setengah dari potensi penurunan emisi dengan strategi NCS di zona pantropis. NCS tidak hanya ditujukan untuk aksi mitigasi perubahan iklim semata, namun juga berkontribusi secara signifikan pada
(SDGs) serta memberikan manfaat jasa lingkungan termasuk didalamnya keanekaragaman hayati, air, tanah dan udara.
Restorasi gambut merupakan salah satu NCS prioritas dan aksi mitigasi di Indonesia. Salah satu usaha restorasi gambut di Indonesia dilakukan dengan upaya
dalam menjaga muka air gambut dengan tujuan menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus mencegah terjadinya kebakaran di lahan gambut. Untuk melakukan analisis keberhasilan dan faktor penghambat dari kegiatan restorasi gambut evaluasi perlu dilakukan kajian pembelajaran agar kedepannya implementasi restorasi gambut lebih efektif. Dokumentasi pembelajaran, praktik terbaik dan kisah sukses dari
akan menjadi bahan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan dampak intervensi dari kegiatan restorasi gambut. Selanjutnya, pelajaran yang didapat akan memberikan wawasan kepada stakeholder lain yang tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil dari suatu kegiatan restorasi gambut.
Tujuan
Kajian ini mengindentifikasi faktor kesuksesan dan penghambat dari kegiatan restorasi gambut di Indonesia. Kajian ini perlu dilengkapi dengan sintesis praktik terbaik dan pembelajaran selama implementasi proyek restorasi gambut dalam bentuk narasi dan case study (minimal 5 project).
Metode pelaksanaan:
Laporan kajian harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
Hasil (
)
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
Periode kontrak adalah 30 hari kerja dengan yang dimulai dari bulan 15 Maret – 15 April 2021 dengan budget Rp.100,000,000- .
Pembayaran pertama: 30% dari jumlah kontrak saat penandatangan kontrak
Pembayaran kedua: 30% dari jumlah kontrak akan dibayar setelah penyerahan draft laporan Studi
Pembayaran ketiga: 40% dari jumlah kontrak harus dibayar setelah penyelesaian dan penyerahan dan penerimaan laporan akhir
Kualifikasi yang dibutuhkan
